TItip Anak (2)

Alkisah, sepasang muda-mudi menemuai seorang Imam untuk mempersiapkan Sakramen Pernikahan mereka. Seperti biasa, Imam melakukan penyelidikan kanonik dan melihat bahwa pasangan tersebut sepertinya belum memahami hakekat hidup berkeluarga secara penuh, meskipun keduanya mempunyai tingkat pendidikan yang lumayan baik.

Imam berkata, "Ini semua (kanonik) sudah selesai, tapi tolong besok datang ke sini berdua karena saya mau minta tolong".
Kedua muda-mudi tersebut bersedia, dan besoknya datang pagi-pagi karena hari libur. Imam kembali berkata, "Saya akan pergi seharian, ini ada Anjing peliharaan saya, tolong kalian jaga sebaik-baiknya ya?" Kedua muda-mudi tersebut agak heran, tetapi menurut saja. Kemudian, Imam menjelaskan berbagai kebiasaan peliharaannya tersebut, termasuk makan dan lain-lain.

Maka hari itu, kedua muda-mudi tersebut berusaha untuk menjalankan amanat dari Imam. Meskipun sama sekali belum pernah memelihara Anjing, tetapi mereka tetap berusaha membujuk untuk makan, atau menjaga agar tidak tertabrak kendaraan yang kebetulan melintas. Mereka bekerja sama dan bergantian selama Imam pergi.

Akhirnya, menjelang malam, pulanglah Imam dan menemui kedua muda-mudi tersebut. Mereka segera menjelaskan bahwa mereka telah menjaga Anjing tersebut seperti yang diamanatkan. Mereka tidak istirahat dan tidak pernah melepaskan perhatian sedetik pun dari anjing tersebut.

Imam tersenyum puas, lalu bertanya, "Mengapa kalian mau membantu saya menjaga anjing tersebut dengan baik?"

Dengan polos keduanya menjawab' "Karena ini adalah titipan dari Anda, Romo".

"Baiklah", kata Imam itu lagi, "Kalian menjaga anjing tersebut karena itu adalah titipan saya. Nanti setelah kalian menikah, akan ada yang menitipkan sesuatu kepada kalian. Dia lah Tuhan sendiri. Jika hanya anjing titipan saya saja kalian sudah menjaga dengan baik, kalian tentunya tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga titipan dari Tuhan sendiri!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar